16 Juli 2007

Harry Potter and the Order of the Phoenix Review

Petualangan Harry Potter dimulai lagi. Tak sendiri, kini ia dikawal oleh pasukan Order of the Phoenix. Voldemort yang nyaris berwujud sempurna kembali dengan kekuatan penuh.
Kisah Harry Potter (diperankan Daniel Radcliffe) dimulai saat sang bocah berkekuatan luar biasa itu dikeluarkan dari sekolah sihir Hogward. Lewat persidangan di Kementrian, nasib Harry terselamatkan dengan bantuan sang kepala sekolah Albus Dumbledore.
Kembali ke tahun kelimanya di sekolah sihir itu, Harry bertingkah aneh. Sikapnya kasar dan membuat dua sahabat baiknya. Ron (Rupert Grint) dan Hermione (Emma Watson) harus ekstra sabar menghadapi Harry.
Belum lagi kondisi Hogward pun sedang tidak sehat. Mentri Cornelius Fudge meragukan Dumbledore, lewat koran harian The Daily Prophet berita bohong tersebar dengan luasnya. Harry Potter juga sempat dituding sebagai penyebar kebohongan karena ia percaya Voldemort telah kembali.
Bukan hanya percaya. Voldemort memang kembali. Harry bisa merasakannya. Sejak awal Harry dan Voldemort punya ikatan kuat satu sama lain. Wujud Voldemort nyaris sempurna, kekuatannya pulih. Namun masih ada satu lagi benda penting diincarnya dan hanya Harry yang bisa membawa benda itu pada Voldemort.
Pengajar baru Dolores Umbridge utusan kementrian terus menguasai sekolah. Dengan didikannya, Harry berontak dan membuat perlindungan sendiri bersama sekelompok temannya. Akhirnya Harry tak harus berjuang sendiri seperti yang sudah-sudah. Penjahat sekaliber apapun takkan mungkin menghancurkan sebuah cinta.
Harry menemukan itu juga dari Sirius, salah satu anggota Order of the Phoenix yang juga ayah baptisnya. Order of the Phoenix adalah sebuah organisasi yang didirikan Dumbledore untuk melawan Voldemort dan pengikutnya, the Death Eaters.
Secara keseluruhan film ke-5 kisah Harry Potter ini masih semenarik film-film sebelumnya. Namun ada beberapa bagian yang terpotong bila dibandingkan dengan novel asli karangan J.K Rowling tentunya. Ada beberapa isyarat dan hal yang tak tergambar dengan jelas. Jika Anda tak mengikuti kisah ini dari serial pertamanya mungkin agak bertanya-tanya.
Kisah cinta Harry Potter juga tergambar abstrak. Beberapa tokoh fantasi baru masih sanggup membuat Anda tercengang. Namun dari segi cerita, kisah film ini kalah seru dari novelnya. Terkesan lebih drama dari biasanya.
Tapi itu tentu saja tak menyurutkan rasa ingin tahu Anda dengan kisah ini. Banyak mantra baru "bekerja" di sini. Persahabatan, cinta dan persekutuan jadi satu bumbu manis mengawali perjalanan Harry Potter menuju masa remajanya.

Sumber: Detik Portal

Tidak ada komentar: